Bab 1317
Bab 1317
Bab 1317 Bocah ini cukup hebat juga!
Kota Carson, Villa Austin.
Kenji yang sedang berdiri di depan Austin itu sedang menceritakan tentang masalah di ibukota provinsi dengan ekspresi serius.
Setelah mendengar bahwa Reva mengacau di ibukota Provinsi dan membunuh tuan muda Balti dengan seenaknya membuat Austin tidak bisa menahan senyum tulusnya.
“Bocah ini cukup hebat juga!” |
“Tidak sia–sia dia menjadi putranya Ranger, raja dari negeri Covent. Dia tidak mengecewakan nama papanya!”
“Akhirnya aku tidak salah memilih orang untuk mengendalikan kota Carson ini!
Austin berkata dengan sambil tersenyum.
Kenji merasa khawatir: “Tuan Austin, apa yang Reva lakukan ini memang sangat memuaskan.”
“Tetapi dengan begitu, kesepuluh keluarga terpandang di provinsi Yama juga jadi memiliki alasan untuk membunuhnya!”
“Aku mendapat kabar bahwa para kepala keluarga dari kesepuluh keluarga di provinsi Yama itu. semuanya bergerak dan mengerahkan kekuatan penuh untuk membunuh Reva di luar kota Carson!”
“Tuan Austin, orang orang itu begitu banyak, aku… aku khawatir akan sulit bagi Reva untuk kembali ke kota Carson…”
Austin tersenyum tipis, “Tidak masalah!”
“Orang orang ini ingin membunuh Reva? Tidak semudah itu masalahnya!”
–
“Kau kirimkan seseorang untuk mengawasinya, aku ingin tahu pergerakan kesepuluh keluarga terpandang provinsi Yama itu setiap saat!”
“Dan juga isi penuh bahan bakar pesawatku itu.”
“Huh, sudah saatnya bermain dengan para kepala keluarga dari kesepuluh keluarga terpandang itu!”
Kenji merasa sangat gembira sekali, “Tuan Austin, kau berencana untuk melakukannya sendiri?”
Austin tersenyum kecil, “Aku memang punya rencana seperti itu.”
“Tetapi, tidak perlu terburu–buru.”
“Berikan Reva sebuah kesempatan. Mari kita lihat seberapa jauh dia bisa bertahan dari kejaran kesepuluh keluarga terpandang itu!”
“Semoga saja dia tidak membuat aku kecewa!”
Austin berdiri di depan teras sambil melihat ke arah ibukota provinsi. Matanya tampak berbinar
– binar.
Di dalam hatinya, dia memiliki harapan yang besar untuk Reva!
Di ibukota provinsi, di sebuah jalan terpencil.
Reva mengendarai sepeda motor dan melarikannya dengan kecepatan penuh di jalan yang kecil ini.
Mobilnya sudah dia ganti dan dia juga mengubah penampilan dirinya sendiri dengan menyamar. Dia mengganti mobilnya menjadi sepeda motor lalu segera bergegas ke kota Carson.
Dia tahu dengan jelas bahwa setelah dia membunuh tuan muda Balti itu sama saja artinya dengan dia yang telah merusak sarang lebah.
Orang–orang dari sepuluh keluarga terpandang provinsi Yama itu pasti akan memburu dan mengejarnya dengan sekuat tenaga.
Untuk saat ini, dia sama sekali tidak bisa naik pesawat ataupun kereta api.
Meski dia membawa mobil sekalipun dia juga pasti akan ditemukan jadi dia hanya bisa mengendarai sepeda motor. Dan ini merupakan cara yang paling aman.
Dan kenyataannya persis seperti yang sudah diduga oleh Reva. Seluruh anggota dari kesepuluh keluarga terpandang di provinsi Yama itu benar–benar tidak menyadarinya untuk sementara
waktu.
Sehingga dia dapat meninggalkan ibukota dengan mudah dibawah pengawasan kesepuluh keluarga terpandang di provinsi Yama yang sudah memasang jaringnya di seluruh sudut kota.
Apalagi di sepanjang jalan itu juga penuh dengan kamera CCTV sehingga dia hanya bisa menempuh jalan seperti ini di mana tidak ada kamera CCTV–nya.
Dengan begitu maka akan sangat sulit bagi kesepuluh keluarga terpandang itu untuk menemukannya.
Tentunya sepeda motor juga ada kekurangannya sendiri yaitu kurang cepat.
Reva telah melajukan sepeda motornya selama semalaman penuh namun dia belum juga berhasil keluar dari ibukota provinsi.
Pagi–pagi sekali, Reva sampai di sebuah kota kecil lalu dengan helm yang masih dikenakannya lalu dia menemukan sebuah warung penjual sarapan.
Setelah selesai menyantap sarapannya lalu Reva melanjutkan perjalanannya.
Dan akibatnya begitu keluar dari kota kecil ini, Reva mendapati ada beberapa mobil yang menghadang di depannya.
Mobil – mobil ini menghalangi jalan dengan memblokir dan memeriksa orang yang lewat di sana satu demi satu.
Entah itu truk, sedan, sepeda motor ataupun pejalan kaki, semuanya dipaksa untuk menepi dan diperiksa.
Reva mengernyitkan keningnya sedikit. Sepertinya sepuluh keluarga terpandang itu telah memperluas jangkauan mereka.
Kalau saja dia tahu tentang situasi ini sebelumnya maka dia pasti tidak akan mengambil jalan ini.
Namun kalau pada saat ini tiba–tiba dia berbalik arah maka identitasnya pasti akan ketahuan.
Karena itu dia hanya bisa mengeraskan hatinya dengan tetap melajukan sepeda motornya ke depan.
Begitu sampai di sana, beberapa orang itu langsung menghentikannya.
Reva telah menyamarkan penampilannya sehingga orang
apa setelah membandingkan rupa wajahnya dengan foto.
—
orang ini tidak akan menemukan apa
Reva berpura–pura jujur dan bersikap seolah–olah dia hanyalah orang
orang biasa.
Namun setelah orang–orang itu membandingkannya dengan foto – foto itu kemudian salah satu dari mereka tiba–tiba berkata, “Coba tunjukkan KTP–mu!”